Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menemui Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya membahas perluasan gedung PBNU.

Rencana pembangunan gedung tambahan itu sebenarnya sebagai tindak lanjut dari Menteri Erick sebagaimana direncanakan dengan pengurus PBNU sebelumnya di era kepemimpinan KH Said Aqil Siradj.

KH Yahya Cholil Staquf sendiri menyebut pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan Menteri Erick Thohir dan tinggal merealisasikan rencana tersebut ke depan.

“Pak Erick Thohir datang ke kantor PBNU untuk menindaklanjuti rencana yang dulu pernah dicanangkan bersama-sama dengan pengurus PBNU yang lalu, yaitu rencana untuk melakukan perluasan gedung PBNU ini,” ujar Gus Yahya, seperti dikutip dari akun Ary Prasetyo @Aryprasetyo85, Jumat, 7 Januari 2022.

"Dan ini kemarin sudah ada komunikasi dengan Pak Erick, insyaallah nanti akan segera kami wujudkan apa yang sudah dirintis oleh pengurus PBNU yang lalu," sambung Gus Yahya.

Gus Yahya mengatakan, kebetulan Erick Thohir juga sudah tergabung menjadi anggota Banser yang diberikan tugas mengerjakan amanat tersebut. 

“Dan kami akan meminta atau menugaskan kepada Pak  Erick Thohir sebagai kader Banser untuk menindaklanjuti pembangunan ruang tambahan untuk gedung PBNU ini ke depannya. Jadi, kami sudah bicarakan hal-hal sampai titik ini dan kami buat tinggal melanjutkan,” ucapnya.

Baca juga: Mayoritas PCNU Jabar Dukung Gus Yahya Jadi Ketum PBNU Gantikan Said Aqil

Sementara itu, Menteri Erick Thohir menyampaikan kerja sama antara Kementerian BUMN dan PBNU ini bukan yang pertama kali, baik itu kolaborasi pada bidang peningkatan kualitas maupun fasilitas.

“Iya insyaallah seperti yang disampaikan bahwa kami BUMN sendiri memang sudah sering bekerja sama dengan NU, baik tadi peningkatan kualitas, fasilitas, seperti perkantoran atau universitas,” katanya.

Selain itu, kata Erick, kerja sama dalam peningkatan dan pemberdayaan pesantren sebab pesantren merupakan mercusuar bagi peradaban dan peningkatan ekonomi Indonesia.

“Tapi yang terpenting juga bagaimana program yang coba kami kaitkan bahwa pesantren itu juga menjadi mercusuar peradaban dan pembangunan juga peningkatan muslimpreneur ini menjadi bagian penting juga dan ini kita ke depan akan duduk bersama kembali," ujarnya. []